Pages

Kamis, 27 Oktober 2011

Inspektorat Turunkan Tim

KOTABUMI-HE-Inspektorat Kabupaten Lampung Utara akan menurunkan tim, bilamana terjadi pelanggaran terhadap aturan dan ketentuan dalam penyaluran dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
Hal ini diungkapkan Sekretaris Inspektorat Nozi, diruang kerjanya, kamis (27/10), ketika dikonfirmasi terkait adanya dugaan penggelembungan jumlah siswa penerima dana BOS yang dilakukan Sutantio Kepala Sekolah (Kepsek) SD 4 Tanjung Iman Kecamatan Blambangan Pagar, Lampura.
Menurut Nozi, penggelembungan jumlah siswa tidak dibenarkan oleh siapapun, yang artinya bilamana ada kelebihan dalam pembayaran dana BOS, seperti dana yang dimasukkan tidak sesuai dengan jumlah penerima BOS, maka dana tersebut harus dikembalikan ke kas Negara. “ Kalau memang benar terjadi mark-up terhadap dana BOS, itu tidak dibenarkan, dan dana itu harus dikembalikan,” imbuhnya.
Namun, lanjut Dia, hingga kini pihak Inspektorat secara resmi belum menerima adanya adauan tentang penggelembungan jumlah siswa yang dilakukan Kepsek tersebut. “ Secara resmi, kita belum menerima laporan terkait hal tersebut, namun, pihaknya akan melakukan tugas sesuai fungsinya,” katanya.
Dia pun berharap, agar pihak Dinas Pendidikan selaku leading sector dunia pendidikan di Lampura, dapat mempelajari secara awal masalah tersebut, dengan meneliti kebenaran informasi itu.
Terpisah, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Tanah Air (PETA) Lampung Alian Arsil meminta aparat penegak hukum, baik institusi kejaksaan maupun kepolisian agar lebih peka terhadap berbagai pelanggaran hukum yang terjadi di Lampura, khususnya pelanggaran keuangan Negara yakni korupsi.
Mark-up jumlah siswa, kata Alian, yang dilakukan Kepsek SD 4 Tanjung Iman, ini hanya contoh kasus dari berbagai contoh kasus korupsi yang terjadi. “ Hal ini sudah jelas, Kepsek tersebut telah menggelembungkan siswa hingga 30 murid, padahal anak muridnya hanya 21 orang. Inikan sebuah pelanggaran, okelah…. sekiranya dana itu dikembalikan, namun, proses hukumnya tetap berjalan donk!!!,” tukasnya via phone kepada Harian Ekspres.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan beberapa sumber di SD 4 yang terpercaya, jumlah siswa SD 4 Tanjung Iman hanya 21 murid, itupun hanya terdiri dari kelas II hingga kelas VI. “ Bahkan, Waktu penerimaan siswa baru Tahun ajaran 2011-2012, tidak ada yang mendaftar disekolah tersebut, sehingga, SD 4 tidak mempunyai siswa kelas I,” ungkap sumber.
Bendahara saja, lanjutnya, kemungkinan tidak mengetahui dan tidak dilibatkan dalam pencairan dana BOS.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews